SEJARAH DESA LANTEK BARAT
Disusun Oleh : Rokib, S.Ag.
Desa Lantek Barat merupakan dataran tinggi yang mencapai ketinggian 74 m dari permukaan laut, dengan luas wilayah sebesar 922,145 ha dan di huni oleh 2.933 penduduk. Desa Lantek barat sebagian basar terdiri dari tanah lapang dengan kondisi tanah berwarna merah yang sangat cocok untuk tanaman jagung, kacang dan padi. Hanya sebagian saja yang terdiri dari bebatuan dan perbukitan kecil.
A. Asal - Usul Nama Desa Lantek Barat
Menurut cerita dari orang-orang tua, nama desa Lantek diambil dari sebuah peristiwa yang menceritakan bahwa pada jaman dahulu ada kuda sakti konon kuda itu miliknya Joko Tole yang bernama Kuda Sumekar. Ketika melakukan perjalanan panjang kuda Sumekar itu pernah singgah di desa Lantek untuk beristirahat dan mencari air minum sebagai pelepas dahaga. Namun setelah menunggu (Adhantek) sekian lama tidak ada satu orangpun yang memberinya air. Ada yang mengatakan bahwa kuda itu oleh orang Lantek diberi air lerreh (air yang sudah dipakai membasuh beras yang sudah berbahu). Akhirnya kuda tersebut mencakar-cakarkan kakinya ketanah (ate’kette’) hingga tanah tersebut berlubang sampai dalam laksana sumur yang digali oleh orang. Tapi walau demikian air tak kunjung keluar, terpaksa sang kuda harus menunggu (Adhante’) dengan sabar sampai akhirnya keluarlah air dari lubang yang digalinya. Dari peristiwa menunggu (adhante’) keluarnya air tersebut. Akhirnya dipakai sebagai nama desa Lantek dan sumur itu juga diberi nama sumur Lantek. Sampai saat ini sumur yang digali oleh kuda tersebut masih ada dan menjadi tumpuhan kehidupan bagi sebagian besar masyarakat Lantek. Sumur itu dipercaya akan menjadikan seseorang kebal senjata apapun jika pada tanggal 15 Sya’ban seseorang itu menemukan air sumur Lantek itu berbentuk keruh dan berbau tidak sedap (aeng lerreh) dan menguap keluar. Maka dalam kondisi yang demikian jika orang itu mandi dan meminum airnya akan menjadikan orang tersebut kebal. Akan tetapi tidak mudah untuk menemukan kondisi air sumur Lantek yang berbentuk demikian. Menurut cerita dari orang-orang, kalau tidak karena ke abengngan (bisa melihat hal-hal yang kasat mata) tidak akan melihat air sumur Lantek yang berbentuk demikian. By Rokib, S.Ag.
B. Pembagian Desa Lantek
Desa Lantek termasuk desa yang sangat luas dengan ukuran 1474,145 Ha. Karena begitu luasnya untuk ukuran sebuah desa, maka Desa Lantek dibagi menjadi dua desa yaitu: Desa lantek Barat dengan luas 922,145 Ha dan Desa Lantek Timur dengan luas 522.000 Ha. Ada yang mengatakan bahwa pada jaman dulu sesepuh Desa Lantek (Kelebun Lantek) mempunyai dua putra yang kedua-duanya sama-sama ingin mengganti kedudukan ayahnya sebagai kelebun Lantek, agar tidak terjadi perselisihan di antara keduanya, akhirnya sang ayah membagi desa lantek menjadi dua desa yaitu Desa Lantek Barat dan Desa Lantek Timur.
C. Potensi Desa Lantek Barat
Desa Lantek barat dengan luas wilayah 922,145 ha dan jumlah penduduk sebanyak 2.933 jiwa dibagi menjadi enam dusun yaitu:
1. Dusun Totenggih
Dusun Totenggih jumlah penduduknya 487 jiwa, sebagian besar adalah persawahan dan kondisi tanahnya berwarna putih. Dibidang pertanian yang paling cocok adalah padi, cabai/lombok dan pisang. Kelebihan dusun Totenggih ini disbanding dusun-dusun lainnya adalah karena memiliki sungai yang mengalir dari desa Longkek, sehingga dapat dijadikan bahan irigasi walaupun tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat seluruh dusun Totenggih. Disamping itu masyarakat di dusun ini banyak yang kreatif dalam bidang anyam-menganyam bambu, rotan ataupun plastik. Sehingga sebagian kebutuhannya bisa terpenuhi dari hasil anyaman tersebut. Pencaharian masyarakat di Dusun Totenggih secara umum adalah bertani, berternak, pertukangan, kuli bangunan / proyek, keterampilan menganyam dan berberdagang
2. Dusun Lantek
Dusun Lantek dengan jumlah penduduk 509 jiwa, merupakan dusun yang paling berpotensi, dalam bidang pertanian, karena tanahnya berwarna merah dan hitam sehingga hampir semua tanaman bisa hidup dengan subur. Dibidang perkebunan yang banyak ditanam masyarakat di dusun Lantek ini adalah: Durian, nangka, mangga, rambutan, kelapa, pisang, sawu, dan bambu. Bahkan pohon kopi juga bisa tumbuh dengan subur, sayangnya tidak banyak masyarakat di dusun Lantek yang memanfaatkan tanaman kopi tersebut, hal ini disebabkan oleh ketidak tahuan mereka dalam mengelola hasil panen kopi tersebut. Dibidang pertanian yang sangat potensi adalah kacang tanah, jagung, kacang panjang, kacang hijau dan padi. Hanya saja di dusun Lantek ini kondisi tanahnya merupakan perladangan tadah hujan, sehingga kalau musim kemarau tidak bias dikelola karena sangat sulit untuk mendapatkan air. Sumur-sumur sangat jarang, kalaupuan ada sangat dalam. Rata-rata sumur yang ada sampai mencapai kedalaman 30 depa ke atas. Kalau diukur dengan meteran mencapai 40 meter lebih. Sebagian besar masyarakat di dusun Lantek hidup dengan bertani, berkebun, berternak, pertukangan, kuli bangunan dan sebagian kecil berdagang dan merantau ke Malaysia dan Saudi Arabia juga ada yang menjadi pegawai negeri sipil.
3. Dusun Lantek Tengah
Dusun Lantek Tengah dengan jumlah penduduk 506 jiwa merupakan dusun yang paling strategis karena terletak di tengah-tengah desa, sehingga bisa dengan mudah menjangkau dusun-dusun lain di desa Lantek Barat. Secara umum kondisi tanah, tanaman dan kehidupan masyarakatnya sama dengan dusun Lantek, bedanya dari segi tenaga kerja disamping banyak yang menjadi TKI ke Malaysia juga banyak yang merantau ke Jakarta. Dari segi keterampilan masyarakat Lantek Tengah banyak yang ahli dalam bidang seni mengukir kayu. Namun karena tidak memiliki mudal yang cukup bakat mereka tidak dapat tersalurkan secara baik.
4. Dusun Lantek Barat
Dusun Lantek Barat dengan jumlah penduduk 472 jiwa, memiliki potensi tersendiri sebab kondisi tanahnya banyak mengandung bebatuan yang digali dan dimanfaatkan untuk bahan dasar bangunan dan proyek jalan. Masyarakat dusun Lantek Barat disamping, bertani, berkebun, berternak, pertukangan, kuli bangunan ada juga diantara mereka yang hidup dengan bekerja sebagai pelaksana peroyek jalan baik makadam maupun pengaspalan, karena salah satu penduduknya ada yang menjadi kontraktor jalan yang tidak hanya sekaliber Bangkalan tapi sudah mencakup keseluruh pelosok Madura sampai kepulau-pulau kecil di daerah Sumenep. Keterampilan masyarakat dusun Lantek Barat juga ada yang bakat dalam membuat sangkar burung seperti sangkarnya burung perkutut dan lain-lainnya. Soal ketenaga kerjaan masyarakat dusun Lantek Barat tidak banyak yang merantau kemalaysia dan Saudi, tapi mereka banyak yang merantau ke Balik Papan Kalimantan.
5. Dusun Montorah
Dusun Montorah dengan jumlah penduduk 518 jiwa merupakan dusun yang terdiri dari dataran tinggi yang banyak mengandung air. Dari dusun Muntoran inilah masyarakat dusun Lantek mengalirkan air melaui pipa paralon sepanjang 3 km lebih. Kondisi tanahnya yang sebagian selatan berwarna merah dan hitam sama dengan dusun lantek, sedangkan yang sebelah utara tanahnya berwarna putih dan banyak ditumbuhi pohon akasia. Sedangkan kondisi masyaratnya hampir keseluruhannya sama dengan dusun Lanrek, yaitu bertani, berkebun, berternak, pertukangan, kuli bangunan dan ada yang terampil membuat batu bata dari tanah serta pedagang sapi.
6. Dusun Rofu
Dusun Rofu dengan jumlah penduduk 441 jiwa, merupakan dusun yang paling terpencil karena dikelilingi oleh persawahan yang cukup luas. Keadaan tanah di Dusun Rofu banyak mengandung bebatuan dan bebukitan kecil. Banyak masyarakat dusun Rofu yang menggali batu batu gelondongan dan bata sebagai bahan bangunan. Namun kurang pemasaran karena sampai sekarang sangat kesulitan sarana transportasi sebab jalan yang menuju kedusun Rofu ini masih berupa jalan tanah yang becek dan licin.
Pada tiap-tiap dusun tersebut memiliki potensi sendiri-sendiri yang perlu dikembangkan dan dikelola dengan baik agar membawa dampak yang positif bagi masyarakat Lantek Barat khususnya dan masyarakat Lantek dan sekitarnya pada umumnya.
KEADAAN UMUM WILAYAH
DESA LANTEK BARAT
KECAMATAN GALIS KABUPATEN BANGKALAN
I. Luas Desa Lantek Barat 922,145 Ha
II. Batas Wilayah Desa Lantek Barat
LETAK | DESA | KECAMATAN |
Sebelah Utara | Tlagah | Galis |
Sebelah Selatan | Pakaan Dajah | Galis |
Sebelah Barat | Banjar | Galis |
Sebelah Timur | Lantek Timur | Galis |
III. Data Penggunaan Lahan
NO | PENGGUNAAN | LUAS (Ha / Km) |
1 | Pemukiman Dan Bangunan |
|
| a. Umum | 880 |
| b. Tempat Peribadatan (Masjid) | 6 |
| c. Jalan | 12 |
| d. Pasar | - |
| e. Pertokohan | 1 |
| f. Sekolah : |
|
| 1) Taman Kanak-Kanak | 1 |
| 2) Sekolah Dasar | 3 |
| 3) Madrasah Ibtidaiyah | 1 |
| 4) Madrasah Diniyah | 3 |
| g. Perkantoran | 1 |
| |
|
2 | Kondisi Geografi |
|
| a. Ketinggian tanah dari permukaan laut | 74 m |
| b. Banyaknya curah hujan | 173,8 mm/tahun. |
| c. Tofografi | Dataran tinggi |
| d. Suhu udara rata-rata | 37Oc. |
|
|
|
3 | Orbitasi ( Jarak dari pusat pemerintahan Desa) |
|
| a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan | 7 Km |
| b. Jarak dari pusat pemerintahan kota administrative | - |
| c. Jarak dari Ibukota kabupaten | 33 Km |
| d. Jarak dari Ibu kota propinsi | 63 Km |
| e. Jarak dari Ibu kota negara | 1123 Km |
|
|
|
4 | Pertanian |
|
| a. Sawah Pengairan Setengah Tehnis | 23 |
| b. Sawah Tadah Hujan | 79 |
| c. Ladang Tegalan | 755 |
| d. Tanah Hutan | - |
| e. Tambak | - |
| f. Tanah Bengkok | 33,145 |
| g. Pekarangan | 83 Ha |
|
|
|
5 | Lapangan Olah Raga |
|
| a. Sepak Bola | 2 |
| b. BolaVolly | 1 |
| c. Bulu Tangkis | 1 |
| d.Tennes Meja | 1 |
| e. Catur | 3 |
IV. Data Penduduk
NO | JENIS KELAMIN, STATUS DAN DUSUN | JUMLAH |
| |
|
1 | Data Penduduk Menurut Jenis Kelamin: |
|
| a. Laki – laki | 1.412 Jiwa |
| b. Perempuan | 1.521 Jiwa |
| c. Jumlah | 2.933 Jiwa |
|
|
|
2 | Data Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin: |
|
| a. Laki – laki | 780 Jiwa |
| b. Perempuan | 100 Jiwa |
| c. Jumlah | 880 Jiwa |
|
|
|
3 | Data Kepala Keluarga Menurut Status Perkawinan: |
|
| a. Kawin | 754 Jiwa |
| b. Duda / Janda / Belum Kawin | 126 Jiwa |
| c. Jumlah | 880 Jiwa |
|
|
|
4 | Data Angota Keluarga Tiap Dusun: |
|
| a. Dusun Totenggih: |
|
| 1) Laki – laki | 234 Jiwa |
| 2) Perempuan | 253 Jiwa |
| 3) Jumlah | 487 Jiwa |
| b. Dusun Lantek: |
|
| 1) Laki – laki | 241 Jiwa |
| 2) Perempuan | 268 Jiwa |
| 3) Jumlah | 509 Jiwa |
| c. Dusun Lantek Tengah: |
|
| 1) Laki – laki | 243 Jiwa |
| 2) Perempuan | 263 Jiwa |
| 3) Jumlah | 506 Jiwa |
| d. Dusun Lantek Barat: |
|
| 1) Laki – laki | 230 Jiwa |
| 2) Perempuan | 242 Jiwa |
| 3) Jumlah | 472 Jiwa |
| e. Dusun Montorah: |
|
| 1) Laki – laki | 248 Jiwa |
| 2) Perempuan | 270 Jiwa |
| 3) Jumlah | 518 Jiwa |
| f. Dusun Rofu: |
|
| 1) Laki – laki | 216 Jiwa |
| 2) Perempuan | 225 Jiwa |
| 3) Jumlah | 441 Jiwa |
| g. Jumlah Total Penduduk Semua Dusun | 2.933 Jiwa |
5 | Data Anggota Keluarga Menurut Kelompok Umur |
|
| a. Umur 0 – 4 Tahun | 145 Jiwa |
| b. Umur 5 – 6 Tahun | 97 Jiwa |
| c. Umur 7 – 15 Tahun: |
|
| 1) Laki – Laki | 307 Jiwa |
| 2) Perempuan | 298 Jiwa |
| d. Umur 16 – 21 Tahun | 366 Jiwa |
| e. Umur 22 – 59 Tahun | 1448 Jiwa |
| f. Umur 60 Tahun Keatas | 272 Jiwa |
| g. Jumlah | 2.933 Jiwa |
|
|
|
6 | Data Anak Yang Bersekolah: |
|
| a. Taman Kanak - Kanak | 20 Jiwa |
| b. Yang Bersekolah SD | 361 Jiwa |
| c. Yang Bersekolah MI | 244 Jiwa |
| d. Yang Bersekolah SLTP | 57 Jiwa |
| e. Yang Bersekolah SLTA | 10 Jiwa |
| f. Yang Berkuliah Di Perguruan Tinggi | 4 Jiwa |
| g. Jumlah | 696 Jiwa |
|
|
|
7 | Data Penduduk Menurut Pencaharian: |
|
| a. Pegawai Negeri Sipil | 6 Jiwa |
| b. Swasta | 18 Jiwa |
| c. Wiraswasta / Pedagang | 39 Jiwa |
| d. Tani | 1780 Jiwa |
| e. Pertukangan | 58 Jiwa |
| f. Pensunan | 3 Jiwa |
| g. Jasa | 15 Jiwa |
| h. Jumlah | 1919 Jiwa |